Meningkatkan Kompetensi, Warga LDII Papua Dan Papua Barat Ikuti Pelatihan Entrepreneurship dan Digital Marketing


Penjabat Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc saat membuka pelatihan entrepreneurship dan digital marketing secara daring, pada hari minggu pagi (27/09/2020).

Jayapura, ldiijayapura.com – Warga LDII Papua dan Papua Barat mengikuti pelatihan entrepreneurship dan digital marketing dari DPP LDII bekerja sama dengan DPW LDII Provinsi Papua dan DPW LDII Provinsi Papua Barat secara daring yang di ikuti oleh ratusan warga dan pengurus DPW, DPD LDII Kab/Kota se-Papua dan Papua Barat pada minggu pagi, (27/9/2020).


Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso,M.Sc dan didampingi oleh sekretaris DPP LDII H. Rioberto Sidauruk, SH., MH dengan pemateri entrepreneurship oleh H. Arie Wibisono, CA., MBA dan digital marketing oleh H. Wira Pradana, ST yang mana keduanya dari Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat DPP LDII.


Dalam sambutanya Chriswanto mengutip pidato Menteri Keuangan Sri Mulyani, “pada kuartal ke-3 Indonesia akan mengalami resesi sebesar minus 1,7% hingga 0,6%, hal ini sangat mempengaruhi roda perekonomian masyarakat, oleh karena itu pelatihan ini menjadi sangat strategis karena yang masih survive dimasa pandemi ini adalah salah satunya orang-orang yang mampu memanfaatkan teknologi digital dibidang ekonomi dan perdagangan”.


“DPW LDII Provinsi Papua dan papua Barat merupakan provinsi ke-15 dan 16 yang mengikuti pelatihan ini dalam mengembangkan gerakan ekonomi syariah dan ekonomi digital melalui platform pikub.com dan platform lainya yang dapat kita manfaatkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi”, tambah Chriswanto.


“Ekonomi tidak semata-mata persaingan atau kompetisi namun ekonomi dapat tumbuh jika menerapkan kemitraan atau partnership, sikap ta’awun, dan saling kerja sama diantara warga kita akan menjadi kekuatan dan kontribusi LDII dalam menggerakan roda perekonomian sehingga akan muncul pengusaha besar di Papua dan Papua Barat”, tutup Chriswanto.

Jajaran pengurus harian dan dewan penasihat DPW LDII Provinsi Papua


Sebelumnya masing-masing ketua DPW LDII Provinsi Papua dan Papua Barat menyampaiakn sambutanya. Dalam sambutanya ketua DPW LDII Papua Barat Drs. Suroto mengucapkan terima kasih atas fasilitas serta dukungan yang diberikan oleh DPP LDII dalam pelatihan yang sangat bermanfaat ini dengan peserta yang mendaftar dari Papua Barat sebanyak 90 peserta.

“Pelatihan ini juga untuk membekali pengurus dan warga LDII dalam menghadapi dampak ekonomi dimasa pandemi sehingga dibutuhkan solusi agar usahanya tetap eksis dimasa pandemi ini”, tambah Suroto.


Selanjutnya Drs. H. Winoto, M.Si selaku ketua DPW LDII Provinsi Papua menyampaiakan, “pelatihan ini penting karena dalam rangka meningkatkan peran serta dan menumbuhkan sikap entrepreneurship dan digital marketing dan bersama mengembangkan pikub.com”.


“Warga LDII Papua yang terdiri dari 12 Kabupaten dan 1 Kota yang mendaftar dalam pelatihan ini sebanyak 295 peserta yang didominasi laki-laki sekitar 77%, dengan kriteria jenis usaha kuliner sebanyak 35%, fashion 22%, agrobisnis 12%, teknologi 12, dan otomotif 5% semoga dapat menyerap ilmu dari para mentor ahli dari DPP LDII”, tambah Winoto.

Jajaran pengurus harian dan dewan penasihat DPW LDII Provinsi Papua Barat

Materi entrepreneurship disampaikan oleh H. Ari Wibisono, Ak., MBA menjelaskan, “kondisi dunia berubah kedepannya serba digital atau transaksi lewat elektronik oleh karenanya kita warga LDII agar bersiap-siap untuk menyongsong hal tersebut dengan sebelumnya belajar digital marketing maka pondasinya adalah kewirausahaan atau entrepreneurship dan temboknya ada dua yaitu secara online dan offline”.

Selanjutnya Ari Wibisono menyampaikan slide materi tentang prinsip-prinsip kewirausahaan dan kunci sukses menjadi pengusaha.


Selanjutnya H. Wira Pradana, ST menjelaskan, “pikub.com adalah marketplace semacam bank data seperti google dan juga merupakan produk munas 2018 silahkan memasarkan maupun membeli di pikub.co.id semuanya gratis dengan tujuan untuk memperkuat roda perekonomian di Indonesia”.

Disesi terakhir ini Wira Pradana menyampaikan materi pengembangan digital ekonomi dan digital marketing.

Materi Digital Marketing


Pada sesi terakhir penyampaian kesimpulan oleh sekretaris DPP LDII H. Rioberto Sidauruk, SH., MH menyampaikan, “sebuah usaha dapat berfungsi dan berkembang dengan baik jika ada komunitas, sebagaimana gojek pada awalnya membangun komunitas terlebih dahului selama 4 tahun sehingga saat ini dapat besar, demikian juga dengan kita dalam mengembangkan pikub.com agar kita majukan bersama sehingga kedepannya kita tetap survive“.

“Dimasa pandemi supaya tetap produkrif dan diharapkan ldii terus berkontribusi untuk mempromosikan mencintai produk dalam negeri sampai produk kita mendunia”, tambah Rio.

“Diera digital ini pengusaha supaya melek teknologi digital dan teknologi informasi agar dapat mengikuti laju perekonomian dan harus diimbangi juga dengan meningkatkan produksi”, tutup Rio. (Dew/Lines)

Soft Launching Pondok Karakter, Langkah LDII Membangun Karakter Bangsa

Suasana pembelajaran di Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Al-Manshurin, Kota Jayapura binaan DPW LDII Provinsi Papua.

Jakarta (22/09) – Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) DPP LDII melalui tim Educational Clearing House (ECH) menyelenggarakan soft launching sebuah platform website pendidikan “Pondok Karakter” secara daring, pada Selasa malam (22/09).

Menurut tim ECH, Pondok Karakter merupakan platform berisi pelatihan pengembangan karakter, guna membantu program kerja DPP LDII membangun masyarakat yang profesional dan religius. Platform edukasi ini, diisi oleh 263 tenaga pendidik dan Penggerak Pembina Generus (PPG).

Menurut Ketua Departemen PUP, Sarji, Pondok Karakter fokus terhadap cara membangun karakter. “Ini adalah landasan utama bagi para pengajar, pendidik, khususnya yang membuat platform ini,” ujarnya. Menambahkan pernyataan Sarji, Ketua DPP LDII yang membawahi Bidang PUP, Basseng, menjelaskan Pondok Karakter sebagai platform e-learning ini, ditujukan pada satuan pendidikan di lingkungan LDII.

“Landasan hukumnya memiliki tiga tahapan yang sudah dilalui; terminologi profesional religius untuk pengembangan SDM yang dikenalkan pada 2011 di Munas LDII Surabaya, target profesional religius itu sendiri, dan penekanan pada dimensi digital sebagai adaptasi terhadap industri 4.0 yang pada lokakarya nasional lalu sudah dijelaskan,” katanya.

Menurutnya, pondok karakter ini mengawinkan digital dengan substansi profesional religius,” kata Basseng melanjutkan.

Bagaimana Membangun Karakter?
Generasi penerus atau disingkat generus, diawali dari usia dini hingga usia nikah. Ada institusi yang secara internal diberi amanah untuk membina generus yakni PPG (Penggerak Pembina Generus). Ketika generus ini berada dalam satuan sekolah di lingkungan LDII, perlu sarana pembinaan karakter.

Pembinaan karakter yang dimaksud berada di lembaga pendidikan yang bernaung di bawah LDII, dalam bentuk boarding school, Pondok Pesantrean Mahasiswa (PPM), Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM), dan sekolah. “Ketika karakter sudah terbangun, ilmu yang ada bisa diterima,” ujar Basseng.

Menurut Basseng terdapat dua sistem dalam instansi pendidikan dalam lingkungan LDII, yakni kurikulum pondok dan kurikulum sekolah. Bidang PUP mengidentifikasi enam aktor pendidikan yang berpotensi membentuk karakter.

“Keenam aktor ini yang perlu menyamakan persepsi dalam hal ini adalah; pengelola yayasan–penting memahami definisi pendidikan karakter, kepala sekolah, guru, pamong pendidikan–pelaku pendidikan yg perlu diberikan atribut, lalu tenaga sekolah, serta orang tua,” imbuhnya.

Basseng menekankan, mendidik bukan hanya tanggung jawab guru saja, semua yang berperan bergerak bersama menuju titik pendidikan karakter. “Nantinya diluncurkan ke publik pada tanggal 28 Oktober bertepatan dengan Sumpah Pemuda, sebagai perkenalan bahwa LDII memiliki kontribusi dalam membangun sumber daya manusia yang profesional religius,” katanya mengakhiri.

Ruang Belajar Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Al-Manshurin, Kota Jayapura binaan DPW LDII Provinsi Papua.

Bagaimana Platform Pondok Karakter Secara Teknis?

Pondok Karakter mirip platform edukasi lainnya, namun berbeda dari sisi materi. Bila platform edukasi memaparkan mata pelajaran, sementara Pondok Karakter lebih ke arah pengembangan karakter. Untuk materi, terdapat video-video pelatihan sebagai contoh, target pencapaian, dan artikel-artikel pendukung.

Platform ini memiliki empat menu utama; Artikel, Pelatihan, Grup, dan Forum. Sementara ini yang dimanfaatkan adalah menu pelatihan, yang di dalamnya terdapat panel pembagian kategori sesuai enam aktor pendidik. Pengguna bisa menekan tombol video pelatihan atau artikel berisi materi pengembangan karakter — setelah melakukan login dengan email dan password yang terkonfirmasi oleh admin. Jika belum memiliki akun, maka pengguna baru akan diarahkan dulu ke halaman login.

Materi-materi seterusnya akan bertambah sesuai kebutuhan tiap kategori. “Instansi-instansi elemen pendidikan bisa ikut mengisi konten untuk Pondok Karakter ini,” kata Thonang Effendi pembina tim yang turut merancang platform Pondok Karakter. “Keunggulannya adalah adanya fasilitas social learning, sehingga transfer knowledge berlangsung cepat,” ia menambahkan. (Dew/Lines)

Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19, Pemerintah Gandeng Ormas Islam

Ir. KH Chriswanto Santoso, M.Sc, Pj Ketua Umum DPP LDII 2016 -2021

Jakarta (21/9). Saat negara-negara lain mulai membuka perbatasannya, untuk memutar ekonomi terutama berkaitan dengan bisnis dan pariwisata. Justru sebaliknya, dengan Indonesia. Pada awal September, 59 negara menolak kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI). Malahan saat Singapura membuka perbatasannya untuk warga Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Namun belum memasukkan Indonesia dalam daftar tersebut.

“Penolakan negara lain ini menunjukkan, upaya mencegah penyebaran Covid-19 ini masih panjang. Negara-negara lain, belum menerima kunjungan WNI menunjukkan kepercayaan terhadap negeri kita dalam mencegah penyebaran Covid-19 masih rendah,” ujar Pj Ketua Umum DPP LDII, Chriswanto Santoso.

Menurutnya, oleh karena itu tanggung jawab mencegah penyebaran Covid-19, bukan hanya tugas pemerintah saja tapi segenap elemen rakyat Indonesia. Hanya saja, untuk menggerakkan masyarakat berperan aktif dalam mencegah penyebaran Covid-19, belum sepenuhnya berjalan.

“Komunikasi antara pemerintah dan masyarakat masih searah. Di lain sisi, media massa melalui pemberitaannya menciptakan ketakutan tersendiri. Akibatnya, masyarakat bereaksi negatif dan hanya sibuk melindungi diri sendiri, namun kesadaran untuk mengajak orang lain masih rendah,” ujar Chriswanto.

Inilah fungsi strategis, pemerintah menggandeng ormas Islam, dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Menurut Chriswanto, pemerintah perlu melakukan konsolidasi dengan ormas keagamaan, terutama ormas Islam, karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, “Bagi umat Islam, para kyai dan pengurus ormas Islam adalah opinion leader, yang memungkinkan segala bentuk program pemerintah disosialisasikan oleh mereka,” papar Chriswanto.

Umat Islam di Indonesia, yang menghimpun dalam ormas-ormas Islam, memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan para ulama, atau para kyai. Dari ijma’ atau nasehat-nasehat mereka di pesantren, masjid, hingga majelis taklim tingkat RT/RW, umat Islam bisa mendapat pemahaman yang utuh mengenai mencegah Covid-19 tanpa ketakutan yang berlebihan.

Alasan lainnya, menurut Chriswanto, para ulama dan kyai dari berbagai pondok pesantren klasik di Indonesia dengan kajian fiqihnya, sangat memahami bagaimana karantina dilakukan dan mengatasi problem sosial kemasyarakatan akibat wabah.

“Para ulama tak hanya memahami prinsip-prinsip karantina dalam la dharara wala dhirar; ‘tidak boleh berbuat mudarat dan hal yang menimbulkan mudarat’, mereka juga belajar dari sejarah bagaimana Rasulullah dan para khalifah menangani efek sosial ekonomi saat terjadi wabah,” imbuh Chriswanto Santoso.

Menurut Chriswanto, DPP LDII pada 10 Agustus lalu, menggelar webinar bertema “Menjadi Pesantren Sehat pada Era Pandemi”, merupakan langkah untuk memahami Covid-19 dari berbagai pihak, mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), hingga pakar wabah, untuk memahami wabah. Pengetahuan dan informasi tersebut lalu digetoktularkan ke pengurus LDII di tingkat provinsi hingga kelurahan.

“Informasi tersebut kemudian disebarkan hingga tingkat majelis taklim, agar setiap keluarga dalam lingkungan LDII bisa menerapkan protokol kesehatan,” ujar Chriswanto.

Chriswanto Santoso menegaskan, rantai edukasi dari pemerintah mengenai Covid-19 juga bisa diterapkan dengan menggandeng PBNU, PP Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lainnya. Sehingga “perang” melawan Covid-19 ini, bisa dimenangi pemerintah dan rakyat Indonesia. Sebagai kemenangan bersama.

5 Pemuda LDII Jayapura Ikuti Pelatihan Jurnalistik TV

Pelatihan daring Jurnalistik Biro KIM DPP LDII, LDII Kab. Kediri, LDII Kota Kediri, dan Ponpes Wali Barokah, Minggu (20/9). Foto: Screenshot

Sentani, ldiijayapura.com – Sebanyak 5 (lima) pemuda DPD LDII Kabupaten Jayapura ditugaskan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik tv secara daring yang digelar oleh DPD LDII Kabupaten Kediri, LDII Kota Kediri, Pondok Pesantren Wali Barokah serta Biro KIM DPP LDII, Minggu (20/9).

Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto mengatakan tidak menyangka jumlah peserta mencapai 180 lebih titik di seluruh Indonesia, padahal tujuan awalnya hanya untuk peserta dari Kabupaten Kota Kediri. “Ada yang dari Papua, Kalimantan, Sumatera, maupun dari Jawa sendiri. Semoga pelatihan ini bermanfaat, menambah wawasan menulis dan meliput berita yang berkualitas,” tuturnya.

Tampil sebagai narasumber pertama, Ludhy Cahyana, Ketua Biro Komunikasi Informasi Media DPP LDII. Pengalamannya yang luas sebagai jurnalis dan redaksi media nasional, ia bagikan kepada seluruh peserta.

Peserta pelatihan jurnalistik tv dari DPD LDII Kabupaten Jayapura

Pada kesempatan ini, Ludhy memaparkan materi jurnalistik terkait televisi. “Menulis berita di televisi itu berbeda dengan berita media massa,” tuturnya. Itulah mengapa, lanjutnya, menulis berita di televisi itu seperti menulis untuk telinga.

Menurutnya, dalam jurnalistik televisi cukup menggunakan 3W+ 1H, mana bagian yang ditonjolkan dan memiliki nilai berita. “Tidak selalu 5W+1H, tapi cukup 3W+1H pada bagian mana yang perlu ditonjolkan dan menjadi nilai berita,” ungkapnya.

Pembahasan materi semakin menarik. Ini terlihat dari diskusi dan pertanyaan peserta secara langsung dan mendapat tanggapan antusias dari narasumber dengan penjelasan yang ringan disertai contoh. Saat ditulis ini berita ini, pelatihan sesi kedua masih berlangsung dengan materi teknis mengambil video berita dengan narasumber Abdul Husen Rouf.

Salah satu materi pelatihan jurnalistik tv

Sang penulis maupun editor harus memahami teknik penulisan berita yang benar sehingga dapat menggambarkan kepada pemirsa terhadap obyek yang telah diliput oleh jurnalis lapangan. Selanjutnya untuk mempermudah pengeditan, jurnalis lapangan harus mengambil momen dari mode wide, medium dan close up, selain itu harus memilih backsound yang sesuai dengan isi tayangan video sehingga pesan yang disampaikan lebih mengena ditambah dengan dubbing sebagai pelengkap sebuah video berita sebagaimana umumnya di media nasional yang disampaikan oleh Galan Prabajati dan Prima Putra.

“Pelatihan jurnalistik dengan metode daring ini berlangsung lancar dari pukul 08.00 wib hingga 15.00 yang diikuti oleh remaja LDII Kabupaten/Kota Kediri dan Ponpes Walibarokah serta perserta luar daerah yang terpantu sebanyak 500 peserta dari 163 titik kumpul,”kata Ashari Eko, Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik. (Dew/Lines)

LDII Jayapura Mengikuti Rakorwil Dengan DPP LDII

Penjabat Ketua Umum DPP LDII Ir.KH Chriswanto Santoso, M.Sc saat memberikan pengarahan kepda pengurus DPW dan DPD Kota/Kabupaten Se-Papua, (19/09/20).

Sentani, ldiijayapura.com – Dewan penasihat dan pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam indonesia (LDII) Kabupaten Jayapura mengikuti rapat koordinasi wilayah (rakorwil) secara daring dengan penjabat ketua umum DPP LDII Ir.KH Chriswanto Santoso, M.Sc, ketua DPP LDII Dr. KH Iskandar Sirehar, M.Si, Sekretaris DPP LDII H. Rioberto Sidauruk, SH., MH dan para dewan penasihat, pengurus harian DPW LDII Provinsi Papua, dan 15 pengurus DPD LDII Kab/Kota se-Provinsi Papua, (19/09/2020).

Dalam rakorwil tersebut membahas tentang penguatan organisasi, peningkatan kontribusi LDII, dan persiapan musyawarah wilayah (muswil) DPW LDII Provinsi Papua yang akan berakhir masa bhaktinya pada desember 2020.

Dalam pengarahanya Chriswanto menyampaiakan, “dalam berorganisasi supaya menjalankan dengan penuh amanah, rasa beranggung jawab dan selalu mengedepankan kerja sama yang baik agar LDII semakin berkontribusi terhadap bangsa, masyarakat, dan umat”.

“Sebelum pelaksanaan muswil nanti supaya mempersiapkan hal-hal yang mendukung kelancaran muswil baik panduan, surat pemberitahuan, teknologi informasi, maupun hal-hal teknis lainya agar muswil dapat berjalan dengan lancar,” tambah Chriswanto.

Pengurus DPD LDII Kabupaten Jayapura saat mengikuti rakorwil dan memberikan masukan pelaksanaan muswil DPW LDII Provinsi Papua

Sementara itu Iskandar menyampaikan sebelum muswil supaya menyiapkan hal-hal yang terkait dengan pra muswil, muswil, dan pasca muswil, adapun pelaksanaan muswil dapat menyesuaikan kondisi pandemi seperti ini mempertimbangkan faktor kesehatan .

Dalam kesempatan ini Rioberto Sidauruk menambahkan dalam menjalankan program kerja organisasi selain dari hasil munas, provinsi juga supaya membuat program kerja sendiri, selain itu pengurus LDII diberbagai jajaran supaya meningkatkan K3 yaitu karya, komunikasi, dan kontribusi terhadap bangsa dan negara.

Peserta rakorwil LDII se-Papua

Selanjutnya dalam rakorwil yang dipandu oleh Ketua DPW LDII Drs. H. Winoto, M.Pd dan Sekretaris Ahmad Saefudin, A.Md dengan seluruh pengurus LDII se-Papua dengan DPP LDII disepakati bahwa muswil DPW LDII Provinsi Papua diselenggarakan pada tanggal 19 oktober 2020.

Adapun mekanisme pelaksanaanya ada yang mengusulkan dengan metode full daring ada juga yang mengusulkan semi daring, untuk keputusanya masih akan dibahas lebih lanjut oleh panitia OC dan SC yang sudah dibentuk. (Dew/Lines)

PSBB Jakarta, DPP LDII dan LDII Jayapura Meminta Warga Utamakan Kemaslahatan Bersama

Jakarta (14/9). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), usai mendapati peningkatan paparan virus corona (Covid-19) di perkantoran dan keluarga. Imbas dari hal tersebut, bukan hanya wilayah Jakarta yang mengalami masalah sosial, namun juga berdampak ke kota-kota besar di sekitarnya, bahkan hingga ke Yogyakarta dan Surabaya.

Mengambil pengalaman PSBB sebelumnya, warga yang tak lagi bekerja di Jakarta, memilih kembali ke kampung halamannya masing-masing. Hal tersebut memicu penyebaran wabah di berbagai provinsi terutama di sekitar Jakarta, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso meminta masyarakat meningkatkan kepeduliannya, dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Ia meminta warga menjalani pola hidup sehat dan berolahraga untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

“Terutama ketika berada di luar rumah tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah,” ujar Chriswanto Santoso.

Selain itu, ia meminta masyarakat lebih mengutamakan kemaslahatan umat atau warga lainnya dengan prinsip, tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain, “Yang dalam kaidah fikih disebut sebagai la dharara wala dhirara. Kita harus menghindari bahaya bagi diri maupun masyarakat lainnya,” ujarnya.

Menurut Chriswanto Santoso, pihaknya terus mengingatkan membantu dan menyukseskan program pemerintah di wilayah masing-masing terkait pandemi, “Di wilayah zona merah, sesuai anjuran pemerintah, kami menghentikan kegiatan pengajian tatap muka dan menggantinya dengan pengajian secara daring (online). Sehingga tak terjadi konsentrasi warga,” ujarnya. Sebaliknya, di wilayah zona hijau atau kota-kota yang menerapkan new normal, LDII meminta warganya menerapkan protokol kesehatan.

Chriswanto bahkan menambahkan bahwa LDII telah sukses melaksanaan beberapa agenda organisasi tingkat nasional hingga ke kabupaten/kota dengan sistem daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Senada dengan Chriswanto Santoso, peneliti wabah dr. Dicky Budiman, M.Sc, PH. PhD (Can) dari Griffith University Australia, mengatakan saat wabah global terjadi, tak ada satupun negara yang kebal, apalagi dalam era yang semakin global saat ini, “Satu pojok negara dengan negara lain, hanya butuh waktu 36 jam. Jadi penyebaran penyakit juga semakin mudah,” papar Dicky Budiman. Ia mengingatkan agar warga menjaga kesehatan dan menjaga diri.

Menurutnya, dunia Islam zaman dahulu, sangat berpengalaman dalam menghadapi wabah, karena Islam melalui Alquran dan Alhadist sudah mengajarkan pengobatan dan prinsip-prinsip karantina. Kemudian dunia Barat juga melaksanakan prinsip-prinsip karantina tersebut.

Mengabaikan karantina, bisa mengakibatkan beragam masalah. “Wabah membuat beragam masalah, bahkan haji sangat dibatasi dan anak-anak sekolah diliburkan. Dan yang jadi ketakutan negara adalah masalah ekonomi,” ujar Dicky Budiman. Ia menggarisbawahi, wabah sangat dipengaruhi pula oleh prilaku manusia. Untuk itu, saat terjadi pandemi, ia meminta masyarakat dan warga LDII mematuhi protokol kesehatan. Agar penyebaran virus corona dapat ditekan.

Sementara itu Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 DPP LDII, dr. Dani Pramudya, Sp.EM, mengatakan, dengan adanya PSBB kedua, ia mengingatkan kembali agar warga benar-benar mematuhi protokol kesehatan, “Harapannya, warga lebih disiplin lagi dan menghindari kerumunan,” ujar Dani.

Terutama bagi warga yang tinggal di kompleks dan perkampungan yang padat, agar membiasakan menjaga jarak dan menggunakan masker, “Untuk menghindari paparan virus corona, yang terpenting adalah melaksanakan protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan berupaya tak keluar rumah bila tak mendesak,” tutup Dani.

Senada dengan itu, ketua DPD LDII Kabupaten Jayapura Imam Subekti, S.Pd juga menghimbau kepada waraga Ldii dan masyarakat agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19 dengan cara 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

“Selain itu supaya meningkatkan asupan makanan dan minuman yang memiliki vitamin yang tinggi seperti seperti vitamin, C, B, D, E, Zink, minyak ikan, serta jamu-jamuan atau empon-empon,” tambah Imam. (Dew/Lines)

Pengurus Harian LDII Jayapura Ikuti Rapat Koordinasi LDII se-Provinsi Papua

Sentani, ldiijayapura.com – Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Jayapura mengikuti rapat koordinasi secara daring/online, Sabtu (12/9/2020) malam.

Hadir Ketua DPD LDII Jayapura Imam Subekti, S.Pd, Sekretaris Desri Eko Winasis, SE dan Dewan Penasihat H Abdul Rosyid.

Rapat koordinasi diikuti oleh DPW dan DPD LDII se-Provinsi Papua dengan pemateri Ketua DPP LDII Drs H Iskandar Siregar MSi dan H Rioberto Sidauruk, SH.,MH.

Rapat koordinasi dilakukan dalam rangka menjalin koordinasi dan memaksimalkan kinerja organisasi di tingkat DPW dan DPD LDII se-Provinsi Papua.

Sebagaimana kondisi saat ini dimana kapasitas dan kualitas kerja serta peran pengurus organisasi menjadi begitu penting. LDII dalam hal ini telah memiliki andil dalam pembinaan umat di masyarakat. Untuk itu, diharapkan para pengurus organisasi bisa lebih meningkatkan kemampuannya dalam berorganisasi. (Dew/Lines)