Penyerahan ratusan paket kurban oleh LDII Kab. Jayapura secara dor to dor kepada semua lapisan masyarakat tanpa memandang SARA.
Sentani,ldiijayapura.com – Lembaga
Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Jayapura pada Idul Adha 1442 H
membagikan ratusan paket kurban dan puluhan ekor sapi sebagai wujud manifestasi
ketakwaan, kepedulian sosial, dan toleransi antar umat beragama ditengah
pandemi.
Pembagian tebar kurban tahun ini
tidak hanya untuk umat muslim saja, namun juga kepada umat beragama lain dan
tidak memandang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) di Kabupaten
Jayapura.
Dimasa pandemi ini panitia
menyembelih, mengelola, dan membersihkan hewan kurban dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan ketat yang mana kegiatanya difokuskan di Masjid Baitul A’la
Jl. Yahim No. 70 Dobonsolo, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Untuk menghindari kerumunan,
panitia membagikan daging kurban secara dor
to dor kepada masyarakat dan stakeholder
lainya di Kabupaten Jayapura, pada Selasa (20/07/2021).
Selain membagikan ratusan paket
kurban, LDII Kabupaten Jayapura juga menyerahkan 1 (satu) ekor sapi kurban
kepada pengurus Masjid Agung Al-Aqsho Sentani untuk dapat didistribusikan
kepada jamaah Masjid Agung Al-Aqsho.
Dalam sambutanya Ketua DPD LDII
Kabupaten Jayapura Imam Subekti bersyukur karena LDII Kabupaten Jayapura
ditahun ini dapat berkurban sebanyak 17 ekor sapi dan 2 ekor kambing.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya
kita didampingi oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura yang
akan menngecek kesehatan dari hewan kurban yang akan disembelih, sehingga
daging kurban yang kami tebar pada masyarakat dapat terjamin kesehatanya dan
dapat dikonsumsi”, Kata Imam Subekti.
Sementara itu Kepala Bidang
Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura Martheus
Oiwari memastikan kesehatan dari daging kurban dengan mengecek hati, limpa, dan
jantung sehingga daging kurban yang akan dikonsumsi ini kondisinya sehat.
Ketua Takmir Masjid Agung
Al-Aqsho, Nurdin Sanmas mengatakan, “kami pengurus Masjid Agung Al-Aqsho
mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten
Jayapura yang selama ini tetap eksis memberikan bantuan hewan kurban yang akan
disalurkan kepada jamaah Masjid Agung Al-Aqsho”.
“Walaupun dalam masa pandemi
dimana perekonomian berpengaruh tetapi Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten
Jayapura tetap eksis dalam memberikan bantuan”.
“Harapan kami kedepan kita semua
sehat walafiat dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia tetap berkontribusi untuk
kemaslahatan umat”, tambah Nurdin Sanmas. (dew)
Peserta Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak-Anak Usia 12-17 Tahun
SENTANI, ldiijayapura.com – Dalam rangka menyukseskan program vaksin nasional, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Jayapura menyelenggarakan Gebyar Vaksinasi Covid-19 secara masal untuk anak usia 12-17 tahun.
Acara tersebut bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan dan DP MUI Kabupaten Jayapura yang diselenggarakan di
halaman Masjid Baitul A’la, Jalan Yahim No. 70 Dobonsolo, Sentani, Kabupaten
Jayapura, Papua, Jumat (23/7/2021).
Selain vaksinasi untuk anak usia
12-17 tahun juga melayani vaksinasi kedua usia 18 tahun keatas yang sebelumnya
juga diselenggarakan secara masal pada tanggal 23 Juni 2021 yang lalu.
Perhelatan yang dibuka untuk umum dan gratis ini diikuti oleh warga LDII, Jamaah
Masjid Baitul A’la, dan masyarakat di Kabupaten Jayapura yang belum
divaksinasi.
Sementara itu, Ketua panitia, H.
Muhammad Sabir mengemukakan DPD LDII Kabupaten Jayapura menyelenggarakan vaksin
kedua dan vaksin untuk anak-anak usia 12-17 tahun yang berjalan dengan lancar.
“Kami mengapresiasi
anak-anak sangat antusias dalam mengikuti vaksinasi, harapan kami supaya nanti
disekolah dapat dibuka lagi untuk mengikuti pelajaran seperti biasanya”, kata
H. Muhammad Sabir.
Salah satu dari peserta vaksinasi
anak, Fatanzka mengatakan, “alasan saya mengikuti vaksinasi anak usia 12-17
tahun ini untuk kesehatan kita sendiri, saya ingin sehat dimasa pandemi dan berharap
saya dapat sekolah lagi dan korona segera berlalu”.
Dalam kesempatan ini ketua DPD
LDII Kabupaten Jayapura, Imam Subekti mengatakan pada hari ini tanggal 23 Juli
2021 kami DPD LDII Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan DP
MUI Kabupaten Jayapura menyelenggarakan vaksinasi masal yang bertujuan
mensukseskan program pemerintah dalam rangka membentuk herd immunity guna
menangkal penyebaran virus corona di Kabupaten Jayapura.
“Vaksinasi ini kami selenggarakan
sebagai vaksinasi tahap kedua yang sebelumnya telah melakukan vaksinasi
pertama, selain itu kita menyasar vaksinasi anak-anak usia 12-17 tahun,
mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini dapat bermanfaat sehingga penyebaran
virus corona di Kabupaten Jayapura dapat tertangani,” tambah Imam Subekti.
(dew)
Jakarta (27/7). Pandemi Covid-19 menciptakan tekanan lain, berupa meningkatnya stres yang dialami keluar-keluarga di Indonesia. Salah satunya, akibat sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kini, anak-anak telah kembali ke PJJ setelah libur akhir semester.
“Keluarga merupakan satuan terkecil dari ketahanan nasional. Pandemi Covid-19 ini, menciptakan tekanan kepada keluarga terutama ibu dan anak,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Para ibu, menurutnya, dipaksa kembali mengingat pelajaran sekolah di tengah-tengah kesibukan pekerjaan rumah atau karier.
Selain mengingat kembali pelajaran, para orangtua harus menghadapi menurunnya motivasi, konsentrasi, rasa bosan yang dialami anak, dan kebiasaan anak yang berubah, misalnya sulit bangun pagi.
Chriswanto menyebut, setiap ormas Islam memiliki pembinaan generasi muda pada lembaganya masing-masing, “Meskipun pandemi bersifat tidak selamanya, namun dalam jangka pendek dapat mengganggu pola pembinaan generasi muda,” ujarnya.
Ia memisalkan, pembinaan generasi yang alim-faqih, berakhlakul karimah (berbudi pekerti luhur), dan mandiri menjadi sulit, bila sang anak tidur kesiangan, “Pada banyak kasus PJJ membuat anak hilang kebiasaan bangun pagi. Lalu menjadi kebiasaan baru, hingga salat Subuh pun kesiangan, tidak lagi cekatan seperti biasa,” ujarnya. Hal itu butuh perhatian khusus.
Lebih jauh lagi, Ketua DPP LDII yang juga psikolog keluarga Siti Nurannisaa mengatakan PJJ turut menyumbang munculnya rasa tidak nyaman, seperti lelah, jenuh, cemas, atau takut, “Pada kondisi ini seseorang biasanya mudah tersulut emosi, seperti marah tanpa sebab,” ujarnya.
Ia mencontohkan, situasi sulit menjalankan peran sebagai orang tua di rumah, tekanan ekonomi, dan ketidaksiapan mendampingi belajar anak. Akibatnya, para orangtua mengalami kelelahan fisik dan kebingungan, untuk menyesuaikan diri dapat memunculkan reaksi yang berbeda, “Tekanan Saat dihadapkan pada situasi ini seringkali tanpa disadari timbul rasa stress baik pada orang tua, dan kondisi ini sangat berpengaruh pada kemampuannya untuk mendampingi anak,” imbuhnya.
Ia memberikan solusi. Sebagai langkah awal yang dapat dilakukan orang tua adalah menumbuhkan kesadaran untuk mengenali dan mengelola diri. Kenali hal apa saja yang memicu stress dalam diri, ambil waktu sejenak untuk mengambil jarak, atau melakukan relaksasi untuk menjernihkan pikiran dan emosi, sehingga dapat kembali memberi respon dengan perilaku yang positif.
Langkah berikutnya adalah memperkaya diri dengan pengetahuan dalam proses pendampingan belajar. Misalnya jika anak tidak memahami suatu materi pelajaran tertentu, ambil waktu sejenak untuk memperhatikan, apakah pelajarannya yang terlalu sulit atau cara belajarnya yang tidak sesuai.
“Anak yang memiliki gaya belajar visual akan mudah memahami pelajaran dengan membaca atau menonton video, namun untuk anak yang memiliki gaya belajar kinestetik, mereka senang belajar dengan gerakan tubuh atau praktik langsung, begitu pula anak dengan gaya belajar audio yang lebih senang belajar melalui suara,” ujarnya.
Pada saat pendampingan belajar, orang tua sebaiknya menyesesuaikan waktu dan kondisi belajar. Diskusikan dengan anak, cara apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar atau menghilangkan rasa bosan. Secara seimbang orang tua dan anak bisa saling memberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Nisa memberikan resep: dengar, simak, dan perhatikan, “Saling mendengarkan akan memunculkan rasa saling pengertian, memahami satu sama lain, aman, nyaman dan lebih mudah untuk bekerja sama mencari jalan keluar dalam proses belajar,” ungkapnya.
Ia mengatakan ketika orang tua dan anak dapat mengungkapkan perasaannya, emosi menjadi lebih nyaman, sehingga orang tua bisa tetap memberi respon positif sesuai dengan kebutuhan dan keadaan anak. Beri penghargaan atas pilihan anak, hindari memberi penilaian atas pilihannya, namun tetap arahkan apabila pilihan anak melanggar aturan, atau menyangkut keamanan dan keselamatan diri.
Selaras dengan arahan Mendikbud melalui Surat Edaran No. 4 Tahun 2020, orang tua dan keluarga dapat berfokus pada pendampingan belajar, yang mengarahkan pada kecakapan hidup yang merupakan bagian dari pendidikan karakter.
Situasi pandemi yang tidak bisa diprediksi sampai kapan, rasanya akan bermanfaat jika digunakan untuk memperbanyak menanamkan perilaku positif dalam pendampingan belajar. Mengubah pola pikir kekhawatiran menjadi pola pikir berprasangka baik yang berfokus pada “hal baru apa yang anak-anak dapatkan selama pandemi”.
“Yang mungkin luput dari pandangan orang tua, karena tertutup dengan kecemasan terjadinya penurunan kompetensi belajar (learning lost). Perbanyak komunikasi dari hati ke hati, menjalin kebersamaan, dan tetap menumbuhkan semangat, serta kasih sayang dengan seluruh anggota keluarga,” pungkasnya.
Panitia Kurban DPD LDII Kabupaten Jayapura mengantar langsung daging kurban ke rumah-rumah warga.
Jakarta (12/7). DPP LDII mendukung kebijakan pemerintah melalui Kementerian Agama, yang mengatur teknis penyelenggaraan kurban. Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, Idul Adha dan kurban adalah salah satu dari tiga ibadah yang diutamakan. Namun dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini, kemaslahatan umum harus dikedepankan.
“Bagi umat Islam, selain salat lima waktu dan haji, Idul Adha dan kurban merupakan ibadah yang diutamakan. Saat Covid-19 masih merajalela, pelaksanaan kurban diatur sedemikian rupa agar tidak memunculkan klaster baru,” ujar KH Chriswanto Santoso.
Warga di zona merah pada wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), menurut Chriswanto, sebaiknya mematuhi imbauan pemerintah demi kemaslahatan umum, “Menjaga satu sama lain saat wabah, itu adalah ibadah yang besar pahalanya. Inilah salah satu bentuk jihad dalam memerangi wabah penyakit,” pungkasnya.
Ia mengingatkan, gelombang kedua wabah Covid-19 akibat mutasi virus yang lebih menular dan juga lebih berbahaya. Dengan demikian, pemerintah mengatur agar tidak terjadi kerumunan dalam salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban, dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
“Bahkan, bila RPH terbatas, pemotongan diatur di ruangan terbuka dan melibatkan sedikit orang agar bisa jaga jarak. Pembagian daging juga harus diantar sukarelawan agar tidak terjadi antrean,” papar KH Chriswato Santoso mengutip SE Nomor 17 tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban Tahun1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat.
Menurutnya, semua demi kemaslahatan bersama untuk menekan wabah Covid-19 dan mengurangi jumlah pasien Covid-19. Ia menegaskan umat Islam memiliki kewajiban berjihad memberantas Covid-19, salah satunya dengan mengikuti surat edaran dari Kementerian Agama.
“Untuk itu kami akan membuat surat edaran untuk memperkuat imbauan Kemenag kepada DPW dan DPD agar diteruskan hingga Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC),” tegasnya.
Kurban Bernilai Strategis Selama Pandemi
Sementara itu ekonom Universitan Pembangunan Negeri Veteran Yogyakarta Ardito Bhinadi mengatakan, Idul Adha atau Hari Raya Kurban, memiliki nilai lebih selama pandemi Covid-19, “Ada wacana uang untuk membeli hewan kurban dijadikan bansos, bisa saja. Namun LDII menyerahkan praktek tersebut sesuai kondisi warga di wilayah masing-masing dengan tidak mengurangi esensi makna dari berkurban,” papar Ardito yang juga Ketua DPP LDII.
Namun menurutnya, meskipun kurban ibadah sunah yang diutamakan, tapi dapat memutar ekonomi peternak dan memiliki multiplier effect bagi perekonomian yang tengah lesu saat ini. Senada dengan Ardito, Ketua DPP LDII Sudarsono yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor, saat dihubungi setelah mengikuti telekonferensi Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag). Ia mengatakan pembagian daging kurban sangat membantu warga, dalam meningkatkan imunitas.
“Protein hewani mampu mendorong peningkatan imunitas masyarakat. Dengan adanya pembagian daging kurban di kala pandemi, warga bisa mendapatkan protein hewani secara cuma-cuma. Ini sangat membantu saat daya beli lemah,” kata Sudarsono.
Menurutnya, DPP LDII dalam pelaksanaan kurban tahun ini akan menyembelih hewan kurban sesuai edaran Kementerian Agama. Hewan kurban disembelih di RPH atau lokasi yang luas, dengan sirkulasi yang baik. Serta mengantar langsung daging kurban ke rumah-rumah warga.
Jakarta (2/7). DPP LDII bersama Ponpes Minhaajurrosyidiin dan Puskesmas Cipayung menghelat vaksinasi Covid-19 secara masal sejak 14 Juni 2021. Kesuksesan perhelatan ini membuat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, tertarik meninjau lokasi.
Kapolri, Panglima TNI, dan Menkes didampingi pengurus DPP LDII mengunjungi lokasi vaksin di Ponpes Minhajjurrosyiddin, Jakarta Timur
Para pejabat tinggi Indonesia tersebut meninjau secara langsung vaksinasi Covid-19. Dalam kunjungan tersebut, mereka mengapresiasi kinerja Ponpes Minhaajurrosyidiin dan DPP LDII dalam menyukseskan program vaksinasi.
Apresiasi datang dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Ia memuji Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD di pesantren tersebut yang menjadi lokasi vaksinasi. Selain tempatnya luas, padepokan itu juga memiliki sirkulasi udara yang baik, serta tersedia toilet yang memadai.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga berdialog dengan Kepala Puskesmas Cipayung drg. Rini Muharini. Ia menanyakan berbagai kendala yang dialami para tenaga kesehatan (Nakes) dalam melakukan vaksinasi.
“Kami kekurangan nakes pak, apabila Panglima TNI berkenan menambah nakes, kita akan menambah sentra vaksinasi di wilayah Cipayung agar target segera tercapai,” ujar drg. Rini Muharini.
Mendengar jawaban itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku siap untuk membantu menfasilitasi, termasuk menambah nakes agar pencapaian target masyarakat yang divaksin segera terpenuhi.
“TNI siap menambah nakes untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di wilayah Jabodetabek. Lalu berapa orang yang di vaksin sehari?” ujarnya bertanya kepada salah satu nakes TNI.
“Siap, mampu memvaksin 400 lebih masyarakat dalam sehari,” jawab nakes TNI tersebut.
Marsekal Hadi Tjahjanto pun memberi apresiasi terhadap nakes itu, sekaligus berpesan di samping melaksanakan tugas, harus tetap menjaga kesehatan dan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Panglima juga berpesan kepada masyarakat yang akan melaksanakan vaksin, walaupun sudah divaksin agar tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan yang utama.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Teddy Suratmadji yang hadir menemani tiga pejabat negara yang meninjau lokasi juga memberi penjelasan.
Menurutnya, kegiatan DPP LDII yang diselengarakan 14 Juni 2021 ini, pada awalnya untuk para santri dan guru-guru pondok serta warga di sekitar pondok. Namun, karena dianggap representatif baik tempat maupun panitia penyelenggaranya, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur mengusulkan dibuka untuk umum.
“Program vaksinasi ini merupakan salah satu wujud permintaan Bapak Presiden Joko Widodo yang disampaikan langsung kepada Ketum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso, agar bisa membantu program pemerintah menyukseskan Vaksinasi target satu juta orang per hari,” ujarnya.
DPP LDII kemudian bekerja sama dengan Ponpes Minhaajurrosyidiin dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk merealisasikannya. Vaksinasi massal yang dilaksanakan di Padepokan Persinas ASAD, Pondok Gede, Jakarta Timur ini menargetkan 500 peserta sehari dan akan terus bertambah sesuai dengan arahan pemerintah.
Hingga kini, sudah ada 9.438 warga yang berhasil divaksin. Mereka terdiri dari santri dan pengurus Ponpes Minhaajurrosyidiin, warga LDII, dan warga Kelurahan Lubang Buaya. Dengan adanya bantuan tenaga nakes dari TNI yang semula 50 menjadi 100 orang, harapannya target seribu orang perhari bisa tercapai.
Imam Subekti, Ketua DPD LDII Kabupaten Jayapura menghimbau kepada masyarakat untuk jangan ragu divaksin, insya Allah aman dan halal selain itu ini sebagai bentuk ikhtiar kita memutus pandemi.
“Kemarin tanggal 23 Juni 2021 kami LDII Kabupaten Jayapura juga menyelenggarakan vaksin masal yang diikuti oleh warga LDII dan masyarakat sekitar RT 01, Kelurahan Dobonsolo, Sentani, ini merupakan komitmen kita bersama dalam kontribusi untuk bangsa dan negara, ” tambah Imam Subekti. (dew)
Jajaran Pengurus DPP LDII Dengan Kapolri beserta jajaran.
Jakarta (1/7). Tepat pada Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2021, Divisi Humas Kepolisian RI (Polri) menyebut Polri membagikan 1.285.460 dosis vaksin. Dari jumlah tersebut, vaksinasi terbesar dilaksanakan di Jawa Barat, yakni 164.425 dosis. Sementara Kalimantan Utara menjadi wilayah terkecil dengan 8.558 dosis.
Dari rilis Humas Mabes Polri, jenis vaksin yang disuntikkan yakni Sinovac, dengan target masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Penyuntikan vaksin melibatkan 54.482 vaksinator, yang tersebar di 48.383 titik di gedung Polda, Polres atau Poltabes, Polsek, gedung olahraga, terminal, alun-alun, hingga pendopo kabupaten/kota, kecamatan, balai desa, hingga Puskesmas.
“Kami apresiasi tindakan Polri, yang turut bekerja keras dengan senyap sejak awal pandemi Covid-19 dan kini membantu menyukseskan program vaksin dari pemerintah,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang ditemui di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Kamis (1/7).
Chriswanto memberi ucapan selamat, atas hari ulang tahun (HUT) ke-75 tahun Bhayangkara dengan tema ‘Transformasi Polri Yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 Untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju’.
Dewan Pembina DPD LDII Kabupaten Jayapura memberikan cenderamata kepada Wakapolres Jayapura. (Foto Diambil Sebelum Masa Pandemi)
Menurut Chriswanto, kepolisian telah menjalani banyak peran di tengah-tengah masyarakat. Polri menjalani peran penegakkan hukum dan penegakan Kamtibmas, dan menjalankan peran lain.
“Peran tersebut dijalani jajaran Polri sebagai wujud tugas dan tanggung jawab untuk mengayomi dan melayani masyarakat. LDII mengapresiasi bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat terdampak pandemi,” tuturnya.
Menurut Chriswanto, pada awal pandemi sejak Maret 2020, jajaran Polri sudah bersiap mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi. Bahkan, Mabes Polri membentuk operasi khusus yaitu Operasi Aman Nusa II guna membantu negara menanggulangi pandemi Covid-19.
Jajaran Polri menggiatkan anggota untuk menyemprotkan cairan desinfektan hampir di seluruh wilayah tanah air. Jajaran Polri juga melaksanakan peran untuk mengedukasi warga masyarakat untuk berdisiplin menjalan protokol kesehatan dan protokol pencegahan covid-19.
Mabes Polri telah menginstruksikan kepada 500 Polres agar menyiapkan 10 ton beras dan bahan pokok lainnya untuk membantu warga terdampak pademi, “Kami sangat mendukung tindakan polisi melakukan upaya pembubaran kerumunan massa yang dinilai berpotensi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
“Seluruh masyarakat Indonesia dan warga LDII sangat terbantu dengan kinerja kepolisian. Bahkan, Polri juga mendirikan dapur-dapur umum bekerjasama dengan jajaran TNI untuk menyiapkan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya
Hingga saat ini, jajaran Polri sudah menyalurkan bantuan sosial kepada warga masyarakat, bagi masyarakat yang terdampak pandemi, “Yang lebih membanggakan, jajaran Polri membantu para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar,” ujar Chriswanto.
Beberapa Polres yang sudah memiliki jaringan internet dan memiliki laptop dan komputer, mengizinkan para siswa menggunakan fasilitas internet di kantor Polres untuk tempat belajar daring bagi para siswa untuk melanjutkan proses belajar mengajar.
HUT Bhayangkara meskipun berada dalam kondisi wabah Covid-19, menurut Chriswanto, meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat. Ia berharap, Hari Bhayangkara menjadi titik awal pijakan sinergi yang lebih besar, antara LDII, warga masyarakat umumnya bersama Polri untuk menekan penyebaran Covid-19.
Tansiqul Harakah LDII dan Polri
Menurut KH Chriswanto Santoso, pihaknya telah menyelaraskan gerakan dengan Polri, dalam menjaga ketertiban dan keamanan sebagai modal membangun bangsa dan negara, “Kami telah menjaling saling pengertian atau taswiyatul manhaj dan hasilnya menyelaraskan gerakan atau tansiqul harakah dengan Polri,” ujarnya.
Kesepahaman antara LDII dan Polri terwujud, saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengunjungi DPP LDII beberapa waktu lalu, “Kami selalu berharap bisa bersinergi dengan ormas-ormas di Indonesia. Kami tahu bahwa di dalam melaksanakan tugas dalam hal menjaga Kamtibmas harus bersinergi. Maka, dalam rangka mengawal penanggulangan dan menurunkan angka Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional,” ujar Kapolri.
Menurut Kapolri, pihaknya berharap LDII bisa selalu bersinergi dengan Polri sehingga apa yang sudah terjalin bisa diteruskan dan dikembangkan. Sehingga Polri, ormas Islam, dan para tokoh masyarakat bisa mewujudkan cita-cita bangsa.”LDII adalah ormas yang paling kompak dari seluruh ormas yg ada. Kami siap dan butuh bekerja sama dengan LDII terkait dengan 8 program LDII,” pungkas mantan Kapolres Surakarta itu.
Menurut Kapolri Sigit, untuk menjadikan Indonesia menjadi aman dan sejahtera adalah tugas kepolisian dan lembaga dakwah, seperti LDII. Apalagi pada kondisi pandemi Covid-19, begitu banyak permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama. “Kami harus mengintegrasikan, mengkonsolidasikan ide dan segala macam gerakan ini menjadi tansiqul harokah atau gerak yang sama,” imbuhnya.
Menurut Kapolri, selama ini sudah ada sinergi antara LDII dan Polri. Sinergi itu, tinggal dikonsolidasikan kembali dalam tansiqul harokah, langkahnya harus seiring. Sinergi untuk urusan bangsa, antara Polri dan ormas Islam diharapkan mempercepat kebangkitan dan kemajuan, bangsa dan negara yang sedang terpuruk akibat pandemi.
Ketua DPD LDII Kabupaten Jayapura, Imam Subekti mengucapkan selamat hari bhayangkara semoga transformasi Polri yang presisi mendukung percepatan penanganan Covid-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia maju. (dew)