Membangun Karakter Anak dari Meja Makan

Uncategorized
Ilustrasi : freepik.com

Jakarta (14/11). Makan bersama keluarga selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Selalu terdapat cerita saat berkeluarga berkumpul menikmati hidangan, yang tak menjemukan meskipun dilakukan berulang-ulang. Dari kegiatan di meja makan itu juga, para orangtua bisa melatih karakter anak.

Dalam tayangan sosial media milik Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim beberapa waktu lalu dia menyebut bahwa, “Makan bersama adalah ritual penting dalam keluarga saya. Aturannya tidak boleh ada HP maupun TV menyala saat makan. Makan bersama adalah saatnya berdiskusi, bertanya jawab, dan menunjukkan anak-anak kita bahwa kita adalah satu tim yang kompak,” ujar Nadiem.

Makan bersama antara orangtua dan anak, tidak melulu tentang diskusi antar orangtua saja. Orangtua bisa menyelipkan ajaran tata krama saat makan. Misalnya seorang bapak sering mengingatkan makan dengan tangan kanan, jangan mengeluarkan suara saat mengunyah, atau membaca hamdalah. Tanpa terasa, pesan moral yang diulang demikian itu menjadi latihan kebiasaan anak-anak yang terbawa hingga usia dewasa.

Ilustrasi pendidikan karakter dan akhlakul karimah

Menurut Ketua DPP LDII sekaligus koordinator Education Clearing House (ECH) yang mengelola Pondok Karakter, keluarga menjadi titik mula pembentukan karakter. Pasalnya, sebagian besar waktu anak bersama orangtua, sebelum ia dewasa dan sering berada di luar rumah. Walhasil, pendidikan karakter pada anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, namun juga para orangtua. Mereka memiliki andil besar dalam menanamkan karakter pada anak, bahkan saat berada di meja makan.

Meski pesan yang disampaikan sedikit, tapi jika dibiasakan akan sangat melekat pada anak hingga dewasa, sehingga pembinaan generasi penerus terjaga. Mengenai pendidikan karakter dalam keluarga, DPP LDII dan ECH menyediakan beragam materi ajar dalam pendidikan keluarga pada tingkat keluarga.

Materi tersebut bisa didapat di platform e-learning pondokkarakter.com, yang dilansir pada 24 November mendatang. E-learning ini berisi beragam materi pembinaan generasi penerus dalam bentuk modul, paper, hingga video. Selain untuk keluarga, materi tersebut juga ditujukan untuk para penyelenggara pendidikan dan pamong di boarding school. (Ipeh/LINES)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *